Puisi
Duluuuuu sekali, saya sering mempublikasikan puisi karya saya dibeberapa majalah remaja, Koran mingguan dan beberapa media lain seperti radio bahkan televisi...
Saat ini kok rasanya sulit sekali membuat suatu puisi....??
Apakah karena sosial media saat ini memudahkan kita untuk mengungkapkan perasaan kita setiap saat sehingga "pengendapan" emosi yang dibutuhkan dalam pembuatan puisi menjadi hilang ?
Saya kurang mengerti juga kenapa....
Tapi saya pernah terusik dan mencoba membangkitkan kembali kreatifitas saya untuk tujuan amal ketika terjadi gempa dahsyat dibumi Pariaman tahun 2007 lalu...
Puisi ini saya tulis dengan nama pena lain dan berhasil menghasilkan belasan juta rupiah ketika hard copy puisi ini dilelang dalam suatu acara penggalangan dana yang dilakukan oleh salah satu BUMN...Alhamdulillah...seluruh dana tersebut langsung disumbangkan kepada para korban bencana dahsyat nan memilukan tersebut....
Ini puisinya...
Ani
Ani bercerita padaku minggu lalu
Bundaku seorang ibu yang cantik
Bundaku seorang ibu sangat sayang padaku
Bundaku adalah teladanku
Dengan baju panjang berwarna kuning
Ani bercerita padaku
Aku dan Bunda akan selalu bersama
Aku akan selalu membantu Bunda karena Bunda
selalu merawatku
Ani bersamaku tertawa kala itu
Menertawakan aku yang mencoba bermain
saluang
Hanya nada tak tentu tercipta
Ani dan Bundanya tertawa bersamaku
Ani memegang erat tanganku dengan jari –
jari mungilnya
Ketika aku berpamitan padanya
Dia menatap Bundanya dan berkata
Bunda ayolah ke Jakarta ke rumah Mak Dang
Ani berjanji untuk datang bersama bundanya
Mereka selalu bersama semenjak ayahnya
tiada
Dengan baju panjang berwarna kuning
Ani melambai padaku sambil tersenyum
Saat itu Ani berjanji padaku
Untuk selalu menjaga Bundanya
Untuk selalu bersama Bundanya
Untuk selalu menjadi belahan jiwa Bundanya
Ani selalu bersama bundanya kini
Berpelukan disisiNya yang berkuasa
memanggilnya
Ani bersama bundanya dengan baju kuning
panjang kesukaannya
Terbujur kaku dihadapanku kini
Ketika bumi berguncang hebat
Ani menepati janjinya padaku
Untuk selalu bersama dan menjaga bundanya
Bahkan ketika maut menjemputnya